Takeru Kobayashi, Jagoan Lomba Makan yang Bertubuh Atletis

Takeru Kobayashi, Jagoan Lomba Makan yang Bertubuh Atletis

Tania Natalin Simanjuntak - detikFood
Minggu, 30 Agu 2015 11:13 WIB
Foto: BreadLife
Jakarta - Profesinya adalah professional eater. Ia biasa makan dalam jumlah sangat banyak jika sedang ikut lomba makan. Tetapi, berat badannya sangat ideal dan tubuhnya berotot. Apa ya rahasianya?

‘The Tsunami’ adalah julukan Takeru Kobayashi yang akrab disapa Kobi, pria berumur 37 tahun ini. Sudah berkali-kali ia mengukir rekor sebagai pemenang lomba makan kelas dunia. Sejak kecil, ia merasa tak punya bakat apa-apa selain nafsu makannya yang besar.

Hidupnya seakan berubah ketika ia masih kuliah dan berumur 23 tahun. Saat itu, ia ikut curry challenge, lomba makan kari sebanyak-banyaknya dalam waktu singkat. Total 5100 gram kari ia santap dan mengantarnya menjadi juara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain kari, sudah tak terhitung lagi makanan yang ia lahap untuk dilombakan. Ada pizza, taco, spaghetti, ramen, hot dog, hingga otak sapi!
"Sebenarnya saya paling tidak suka yang namanya otak sapi," katanya kepada detikFood saat jumpa media (27/08). "Tapi jika untuk dilombakan, apa boleh buat, pikiran saya hanya bagaimana caranya untuk menang, menang, dan harus menang!, ‘ koemnetarnya penuh semangat.

Dari puluhan kompetisi makan yang ia ikuti, Kobi yang lahir di Nagano, Jepang tetap punya berat badan ideal. Semua orang pun dibuat iri dan tak percaya. Beratnya yang hanya sekitar 58 kilogram dengan tinggi 173 cm.

"Orang banyak yang kaget memang, tapi selain saya suka makan, saya juga sangat menyukai olahraga. Sebelum bertanding, saya punya cara sendiri untuk mengatasi asupan makan. Saya hanya minum air putih yang banyak, dan memakan makanan yang dipertandingkan sebagai latihan," katanya lagi.

Pria yang sekarang bermukim di New York ini mengaku sangat menyukai Indonesia, khususnya Jakarta. Karena makanan Indonesia banyak macamnya, ia hanya tahu rendang dan sate ayam. Ia pernah ikut lomba makan sate ayam di Singapura. Itu pun ia tak tahu jika sate ayam adalah makanan khas Indonesia.

"Saya tertarik juga lomba makan makanan Indonesia. Rendang sepertinya oke juga," kata pria yang sering menggabti warna rambutnya ini.
Kalau durian? "Durian? Rasanya saya pernah melihat dan memegangnya. Buahnya beraroma tajam ya? Sepertinya seru juga! Buah ini kedengarannya menarik!,” komentarnya sambil tersenyum.

Kobayashi yang kini mengecat rambutnya dengan warna merah muda keunguan ini pun tertawa lagi ketika diberitahu bahwa durian mengandung banyak gas dan aroma tajam yang unik.

Kobi yang sangat mencintai pekerjaannya ini suka dengan makanan-makanan unik yang belum pernah ia cicipi. Hal ini tak lain karena ia sangat suka makan banyak. Uniknya, tubuhnya punya metabolisme yang tinggi. Ia jarang sekali mengalami masalah jika harus makan terlalu banyak saat lomba dan makan sangat sedikit sebelum lomba.

Dengan predikat juara lomba makan yang lekat pada dirinya, ia pun tidak mencoba untuk melakukan pekerjaan lain lagi. Kobi memang ‘professional eater’ sejati.

"Jika sedang tidak berlatih untuk kompetisi, saya lebih sering pergi ke galeri seni, festival musik, dan berolahraga. Dan yang paling saya nikmati ketika tidak sedang lomba makan adalah, saya bisa makan dengan tenang dan menikmati makanan tanpa harus dibatasi waktu dan saingan lain! Wah, rasanya nikmat sekali!,” tutur pria yang juga ikut Eating Challenge bersama selebriti tanah air kemarin (29/08).

(msa/odi)

Hide Ads